Kurkumin, senyawa aktif utama dalam kunyit, telah lama dikenal sebagai anti-inflamasi alami yang setara dengan obat NSAID seperti ibuprofen, tapi tanpa efek samping pada lambung. Mekanisme kerjanya menghambat enzim cyclooxygenase-2 (COX-2) dan nuclear factor-kappa B (NF-kB), yang bertanggung jawab atas produksi mediator inflamasi seperti prostaglandin dan sitokin. Penelitian di Journal of Alternative and Complementary Medicine menunjukkan bahwa dosis kurkumin 500-1000 mg/hari mengurangi marker inflamasi CRP hingga 60% pada pasien osteoarthritis dalam 8 minggu.
Untuk nyeri sendi akibat arthritis, kurkumin memblokir jalur sinyal yang menyebabkan kerusakan kartilago, sehingga tulang rawan tetap terlindungi. Studi di Phytotherapy Research membuktikan pasien rheumatoid arthritis yang mengonsumsi kurkumin mengalami penurunan kekakuan pagi hingga 50%. Bagi inflamasi kronis seperti pada IBS atau colitis, kurkumin memperbaiki integritas mukosa usus dengan mengurangi permeabilitas.
Cara konsumsi efektif:
- Bubuk kunyit: 1 sdt (sekitar 400 mg kurkumin) dicampur susu hangat atau golden milk malam hari.
- Suplemen ekstrak: Pilih yang mengandung piperin (dari lada hitam) untuk absorpsi 20 kali lipat.
- Masakan: Tambahkan ke kari, sop, atau tumisan sayur 2-3 kali seminggu.
Hindari dosis tinggi jika sedang minum pengencer darah—konsultasi dokter dulu. Dalam 4-6 minggu rutin, sendi lebih lentur, bengkak berkurang, dan tubuh terasa ringan karena inflamasi terkendali alami.
