Kunyit bukan hanya rempah—polifenolnya bertindak sebagai antioksidan yang menyapu radikal bebas penyebab inflamasi kronis. Dalam masakan, kurkumin tetap aktif meski dipanaskan, bahkan meningkatkan stabilitasnya. Studi di Food Chemistry menunjukkan kunyit dalam kari mengurangi oksidasi lipid hingga 30%, melindungi sel dari kerusakan yang memicu penyakit autoimun.
Untuk detoks, kurkumin fase II di hati mengikat toksin seperti logam berat dan pestisida, membuangnya melalui urin/feses. Penelitian di Journal of Medicinal Food membuktikan konsumsi kunyit harian meningkatkan enzim GST (glutathione S-transferase) hingga 25%, mempercepat pembersihan racun.
Integrasi ke menu:
- Nasi kuning: Tambah ½ sdt kunyit bubuk ke beras saat masak—anti-inflamasi untuk makan siang.
- Smoothie: Blender kunyit segar 1 cm + pisang + yogurt—sarapan detoks.
- Sup ayam: Tabur kunyit parut ke kaldu—imun booster saat flu.
Gunakan kunyit segar (lebih tinggi kurkumin) atau bubuk organik. Dalam 1 bulan, kulit lebih cerah, pencernaan lancar, dan energi stabil karena tubuh bebas dari beban inflamasi.
